MINGGU
KE-5
TEORI
KEPRIBADIAN SEHAT
·
Menurut Maslow
Tujuan yang
menantang dari Maslow adalah mempelajari beberapa banyak potensi yang kita
miliki untuk perkembangan dan pengungkapan manusia yang penuh. Dalam pandangan
Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang di bawa sejak
lahir untuk mengaktualisasikan diri. Maslow menulis tentang manusia yang
sehat secara psikiatris: "Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan
yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua,
terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan
yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini,
memenuhi potensi-potensi ini." Beberapa konsep Maslow tentang kesehatan
mental, yaitu :
A.
Hierarki
Kebutuhan
Maslow
menggunakan piramida sebagai peraga untuk mem-visualisasi gagasannya mengenai
teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki
tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat
dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki
kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2. Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
4. Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
1. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan yang dasariah, misalnya rasa lapar, haus, tempat berteduh, seks, tidur, oksigen, dan kebutuhan jasmani lainnya.
2. Kebutuhan akan rasa aman: mencakup antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
3. Kebutuhan sosial: mencakup kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kasih sayang, diterima-baik, dan persahabatan.
4. Kebutuhan akan penghargaan: mencakup faktor penghormatan internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi; serta faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri: mencakup hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.
B. Teori Kepribadian Sehat
Menurut Maslow, Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan
cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas
pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan
orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri.
Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki
kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta
kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa
pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang
yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik
mental maupun fisik.
C. Perbedaan “Meta Needs” dan “Deficiency Needs”
Meta Needs
|
Deficiency Needs ( kebutuhan-kebutuhan dasar )
|
Ketika
basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi kebutuhan aktualisasi diri
dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotfasikan oleh meta needs.
Meta needs
tidak bersifat hirarkhis
Meta needs
merupakan pembawaan manusia sebagaimana basic needs
Bila tidak
terpenuhi mengakibatkan orang-orang mengalami metapologi
|
Kebutuhan
akan dorongan fisiologis seperti: rasa lapar, haus, oksigen dan seks.
Kebutuhan
akan rasa aman, meliputi: kebutuhan akan perlindungan, keamanan, hukum,
kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
Kebutuhan
untuk memiliki, meliput: kebutuhan untuk berteman, berkeluarga, atau
beroganisasi.
Kebutuan
akan harga diri, meliputi: pengahrgaan yang didasarkan atas respek terhadap
kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kita sendiri, dan juga penghargaan
atas penilaian orang lain.
|
D.
Ciri-ciri
“Actualized People”
1. Mengamati realitas secara efisien
2. Penerimaan umum atas
kodrat, orang-orang lain dan diri sendiri
3. Spontanitas, kesederhanaan,
kewajaran
4. Fokus pada masalah-masalah
di luar diri mereka
5 5. Kebutuhan akan privasi dan
independensi
6.
Berfungsi secara otonom
7.
Apresiasi yang senantiasa
segar
8.
Pengalaman-pengalaman
mistik atau “puncak”
9.
Hubungan antar pribadi
10. Struktur watak demokratis
11. Perbedaan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk
12. Perasaan humor yang tidak menimbulkan permusuhan
13. Kreativitas
14. Resistensi terhadap inkulturasi
Referensi :