Gunadarma University

Minggu, 05 April 2015

TEORI KEPRIBADIAN SEHAT ERICH FROMM


MINGGU KE-6
TEORI KEPRIBADIAN SEHAT

·         MENURUT FROMM

Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan – kemampuan yang sangat berkembang dan mengamati dunia dan diri secara objektif. Fromm melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Menurut Erich Fromm, manusia adalah makhluk sosial. Berdasar pada pendapat tersebut, maka salah satu ciri pribadi yang sehat berarti adanya kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial. Masyarakat sangat penting peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian seseorang merupakan hasil dari proses sosial di dalam masyarakat. Masyarakat yang menjadikan seseorang berkepribadian sehat adalah masyarakat yang hubungan sosialnya sangat manusiawi.

Menurut Fromm, ada lima watak sosial di dalam masyarakat:

1) Penerimaan (receptive)
2) Penimbunan (hoarding)
3) Penjualan/pemasaran (marketing)
4) Penghisapan/pemerasan (exploitative)
5) Produktif (productive)

Masyarakat yang baik itu perlu ditopang dengan cinta. Oleh karena itu, Fromm menyebutkan 5 tipe yang berbeda tentang cinta, yaitu:
1) Cinta persaudaraan
2) Cinta keibuan
3) Cinta erotik
4) Cinta diri
5) Cinta ilahi

Menurut Fromm, cinta sangat penting untuk membangun dunia yang lebih baik sebab yang dicari setiap orang di dalam masyarakat bukan penderitaan.

Jadi menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup dalam masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan-hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan tidak saling merusak atau menyingkirkan satu dengan lainnya. Tujuan hidup seorang pribadi adalah keberadaan dirinya itu sendiri dan bukan pada apa yang dimiliki, pada apa kegunaannya atau fungsinya (A man whose goal in life is being, not having and using).


Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat,
2.      mampu mencintai dan dicintai,
3.      mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
4.      mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat,
5.      mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
6.      memiliki watak sosial yang produktif.

Referensi :

Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar