MINGGU KE-12
PERKERJAAN DAN
WAKTU LUANG
A. Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan
·
Definisi
Nilai Pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah nilai dari apa yang kita kerjakan, sangat
bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun
pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah
bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses
menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil
dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
·
Apa
yang di cari dalam Pekerjaan?
1. Mencari uang
à Hal
ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja.
2. Mencari pengembangan diri à Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik.
2. Mencari pengembangan diri à Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik.
3. Mencari
teman/sarana bersosialisasi à Manusia
adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi.
4.Mencari kebanggaan/kehormatan diri à Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri.
4.Mencari kebanggaan/kehormatan diri à Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri.
·
Fungsi
Psikologis dari Pekerjaan
Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya
bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978).
Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan
social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau
mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga
ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan
pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas.
Contohnya, seorang individu
yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang
atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau
mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan
karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972).
B. Proses dalam Memilih Pekerjaan
Proses perkembangan dalam pemilihan pekerjaan bagi individu
dijelaskan oleh Donald Super. Perkembangan pemilihan karier pekerjaan dibagi
menjadi lima tahap, yaitu :
·
Cristalization
Individu berusaha mencari berbagai bekal ilmu pengetahuan dan
keterampilan melalui pendidikan formal dan nonformal untuk persiapan masa depan
hidupnya.
·
Spesification
Individu akan meneruskan pendidikannya pada jenjang khusus yang
sesuai dengan minat-bakatnya. Masa spesifikasi ini lebih mengarah pada jalur
pendidikan yang menjurus pada taraf professional atau keahlian.
·
Implementation
Individu mulai menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh
pada masa sebelumnya, secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
bidang keahlian atau profesi nya. Misalnya setelah ia lulus dalam pendidikan
psikologi nya ia berprofesi sebagai seorang psikolog.
·
Stabilization
Individu menekuni bidang profesinya sampai benar-benar ahli di
bidangnya sehingga individu dapat mencapai prestasi puncak. Taraf ini ditandai
dengan prestasi individu menduduki posisi penting, misalnya direktur
perusahaan,dsb.
·
Consolidation
Setelah mencapai puncak karier, individu mulai memikirkan kembali
sesuatu yang telah dilakukan selama ini baik yang berhasil maupun yang gagal.
C. Memilih Pekerjaan yang Cocok
Dalam memilih pekerjaan yang cocok dibutuhkan tes psikotes agar
calon pekerja tidak salah dalam mengambil pekerjaan. Tes psikotes disini juga
akan menguntungkan kedua belah pihak, seleksi yang kurang tepat akan
menyebabkan kerugian besar baik karyawan maupun perusahaan yang bersangkutan.
Dari sisi pegawai, jika kita terseleksi dalam pekerjaan yang kurang
cocok dengan potensi psikologis yang kita miliki, akan timbul ketidaknyamanan
dalam bekerja, kurang termotivasi, bahkan dapat enimbulkan stress kerja, yang
pada akhirnya membuat kita keluar dari pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu kita
membutuhkan psikotes untuk melihat sejauh mana potensi psikologis kita agar
tidak salah memilih pekerjaan.
Sedangkan dari sisi perusahaan, menemukan orang yang tepat
merupakan upaya yang sangat sulit yang selalu dihadapi. Dari sisi perusahaan,
biaya seleksi dan pelatihan yang dibutuhkan akan sangat mahal, tidak efisien,
menurunkan motivasi, serta masih ditambah biaya untuk seleksi dan pelatihan
orang yang akan menggantikan karyawan tersebut. Oleh sebab itu dari proses
seleksi perusahaan mengadakan tes psikotes untuk melihat potensi psikologis dan
kepribadian sang calon karyawan tersebut.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar