Gunadarma University

Selasa, 06 Oktober 2015

komunikasi 3pa06 kelompok Apel

PSIKOLOGI MANAJEMEN
KOMUNIKASI

 
DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK APEL
3PA06

ADAM ZAINI BACHRI                    ( 10513121)
 MARCHIA DHIYA FATHIN            ( 15513260 )
NAZHIRA SARFINA                        (16513370 )
 RAKA NOVANDRA                        ( 17513213 )
                                           LULU YOLANDA SYIFA                ( 14512271 )
                                           DEA SEPTIANI                                 ( 12513071)



BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, komunikasi di butuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat sehingga manusia membutuhkan alat komunikasi yang dapat di gunakan kapapun dan dimanapun mereka berada. Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang teruccap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman,anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dari komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu denganpengertian yang sama, maka yang terjadi adalah diaolog antara orang satu. Komunikasi merupakan hal yang essensial dalam hidup kita, komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi bisa dikatakan adalah inti dari kepemimpinan, kepemimpinan yang efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya. Visi pemimpin bisa bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif maka visi tersebut tidak akan bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa menyampaikan suatu pengambaran dimasa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen oranglain.



BAB II

TEORI
     2.1.Definisi Komunikasi :
Komunikasi adalah proses dimana suatu pemikiran disampaikan kepada satu penerima atau lebih yang bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, bertukar pikiran gagasan baik secara vebal,ekspresi wajah,lukisan,seni dan teknologi. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa?

  Ø  Definisi menurut para tokoh :

     ·         Reusch (1957)  : Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

·   Weaver (1949) : Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pikiran seseorang dapat mempenngaruhi pikiran orang lainnya.


· Sindu Mulyanto ‘Panduan Lengkap Supervisi Perspektif Syariah’ : Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh pengirim kepada penerima pesan melalui cara dan media tertentu.

     ·      Anderson : Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku.

·     Hoben Simbol/Verbal/Ujaran : Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal.











    2.2.Dimensi Komunikasi :

1.      Isi  : Menunjukan muatan komunikasi,yaitu apa yang dikatakan (isi pesan).

2.      Kebisingan (suara) : Menunjukan adanya suara-suara psikologis yang menyebabkan  interaksi antara satu anggota dan lainnya sulit untuk memahaminya.

3.   Jaringan komunikasi : Menunjukan adanya struktur jaringan yang sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antara anggota satu dengan yang lain.

4.   Arah komunikasi : Dibagi menjadi 2,yaitu satu arah dan dua arah.Komunikasi satu arah contohnya : Si A berbicara dan si B mendengarkan.Komunikasi dua arah contohnya : si A berbicara dan si B dapat membalas berbicara kembali.

Fungsi-fungsi Komunikasi

Komunikasi menjalankan empat fungsi utama dalam organisasi atau perusahaan yaitu:

1. Pengendalian
Fungsi komunikasi ini untuk mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa cara.Setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh pegawai.
Bila pegawai, misalnya, diminta untuk terlebih dahulu mengkomunikasikan setiap keluhan yang berkaitan dengan pekerjaan ke atasan langsungnya, sesuai dengan uraian tugasnya, atau sesuai dengan kebijakan perusahaan, komunikasi itu menjalankan fungsi pengendalian. Namun komunikasi informal juga mengendalikan perilaku.
2. Motivasi
Komunikasi memperkuat motivasi dengan menjelaskan ke para pegawai apa yang harus dilakukannya.

Seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar.
3. Pengungkapan Emosi
Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok atau organisasi merupakan mekanisme fundamental dimana para anggota menunjukkan kekecewaan dan kepuasan.Oleh karena itu, komunikasi memfasilitasi pelepasan ungkapan emosi perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
4.  Informasi 
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan dan kelompok untuk mengambil keputusan melalui penyampaian data guna mengenali dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif.

Proses Komunikasi
            Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
            Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :
1. Model Komunikasi Aristoteles
            Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
1.  Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2.  Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
3.  Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
2. Model Komunikasi David K.Berlo
            Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.


3. Model Komunikasi Bovee dan Thill
            Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
1.  Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
2.  Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.
3.  Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)
4.  Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.
5.  Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.
4. Perjalanan
          Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan
        Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
6. Penyandian Balik
       Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
7. Penginterpretasian
      Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.



Hambatan Komunikasi

1. Hambatan Teknis
            Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi.Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi.
2. Hambatan Semantik
            Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau   secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
            Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, dll.
4. Hambatan Fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras dengan nenek saya karena  fungsi pendengarannya yang sudah berkurang. Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
Untuk mengatasi hambatan komunikasi terhadap nenek saya ini atau orang yang memiliki fungsi pendengaran yang kurang maka saya akan berbicara dengan ekspresi muka yang jelas dan suara lantang sehingga bisa “terbaca”. Atau, informasi dituliskan sehingga nenek langsung paham maksudnya.
5. Hambatan kepribadian
Kepribadian seperti sanguinis tentu jarang mengalami hambatan berkomunikasi. Mereka biasanya selalu punya topik pembicaraan dalam benak mereka dan memiliki pribadi yang menarik komunikatif.
6. Hambatan usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan, akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja.
Yang paling terkini misalnya, bagaimana anak remaja sekarang (:baca Alay) menggunakan kalimat-kalimat slank yang sulit dipahami oleh orang yang lebih tua. Kesenjangan usia memang harus dijembatani dengan baik sehingga pesan yang disampaikan tercapai.
7. Hambatan budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak bisa melihat ekspresi mukanya saat berbicara karena dalam budayanya Ia harus mengenakan penutup mulut. Ia adalah perempuan dari negara belahan Timur Tengah yang memang harus mengenakan busana demikian.

8. Hambatan bahasa
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email. Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan yang saya sampaikan.
9. Hambatan kecakapan teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
7. Hambatan lingkungan alam dan kondisi sekitar.
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara. Lingkungan alam lain misalnya letak atau jarak pengirim pesan dengan penerima pesan yang berjauhan menyebabkan informasi tidak diterima dengan jelas.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
             Kesimpulan yang dapat disimpulkan antara lain, bahwa komunikasi adalah proses dimana terjadi interaksi satu penerima atau lebih yang efektif atau efisien sehingga terjadi interaksi secara verbal maupun non verbal.Dikehidupan ini komunikasi merupakan sesuatu yang sangat vital. Komunikasi berperan penting bagi kelangsungan hidup karena, manusia itu adalah mahluk social yang membutuhkan interaksi satu sama lain.














Daftar Pustaka
Zarkasi, Muslihah. Psikologi Management. Jakarta : Erlangga
Nawangsari, Sri. (1997). Komunikasi Bisnis.Jakarta : Gunadarma
Jurnal Komunikasi antar budaya LA Lubis- Universitas Sumutera Utara Digital Library. Medan 2002. Library.usu.ac.id
Jurnal Komunikasi antarpersona : Perspektif Komunikasi Cyberspace D Fardiah. Media Tor (Jurnal Komunikasi), 2002-Ejournal.unisba.ac.id

R. Wayne Pace dan Don F. Faules.(2006). Komunikasi Organisasi; strategi meningkatkan kinerja perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar