Gunadarma University

Minggu, 06 April 2014

Ilmu Alamiah Dasar



TUGAS SOFTSKILL
ILMU ALAMIAH DASAR


NAMA : NAZHIRA SARFINA
16513370
1PA10





UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

BAB I
PEDAHULUAN

1.1  PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR
                Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah satu komponen dari sejumlah Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan menjadi mata kuliah wajib di fakultas non-eksakta. Tujuan MKDU bertujuan mendidikkk para mahasiswa agar menjadi warga negara sarjana yang mempunyai kualifikasi, sebagai berikut: berjiwa Pancasila, sehingga segala keputusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila, memiliki integritas kepribadian, memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam sikap terhadap permasalahan kehidupan.
1.2  PERKEMBANGAN PIKIRAN ALAM MANUSIA
               Umumnya diakatakan bahwa manusia berbeda dengan binatang karena akal budi nya yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
a)      Manusia dapat berpikir, sehingga merupakan makhluk yang cerdas atau bijaksana (Homo sapiens)
b)      Manusia dapat membuat alat-alat dan memepergunakannya, sehingga disebut manuasia kerja ( Homo fabber)
c)      Manusia dapat berbicara (Homo languens) sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan  melalui bahasa kepada manusia lain
d)     Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo socius)
e)      Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (Homo aeconomicus)
f)       Manusia menyadari adanya kekuatan gaiib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama (Homo religius).
Dengan akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya (know what), bagaimana sesuatu terjadi (know how), dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peristiwa yang mendorong manusia duntuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam , baik alam besar (makrokosomos) maupun alam kecil (mikrokosmos) serta berusaha memecahkana masalah yang dihadapi, sehingga akhirnya mausia dapat menyimpulkan pengetauan.
Rasa ingin tahu yang terus menerus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan pemberdaharaan pengetahuan pada manusia. Dengan meningkatnya kemampuan mengingat dan berpikir, manusia dapat mendayaguanakan pengetahuan terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi.
1.3  MITOS, PENALARAN, DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
     Untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia menciptakan mitos. Mitos merupakan cerita yang dibuat-buat atau dongeng yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno, seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapat di alam.
Dalam mitos sebenarnya manusia berusaha dengan sungguh-sungguhnyadan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau dewa.
Kegiatan untuk memperoleh dan menemukan pengetahuan yang benar disebut berfikir sedangkan proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang benar disebut penalaran.
Dalam beberapa cara untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran:
a)      Prasangka, pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan.
b)      Intuisi, kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pola berpikir tertentu. Pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran, tanpa penurutan pikiran.
c)      Coba-ralat atau trial and error, suatu cara untuk memperoleh pengetahuan coba-coba atau untung-untung.
Dalam memperoleh pengetahuan manusia memiliki berbagai macam cara ada dua pokok yaitu :
1.      EMPIRIS
 empiris yaitu pengetahuan yg disusun menurut pengalaman, paham yg dikembangkan disebut Empiris. Bagi orang yang rasionalis mengatakn bahawa pengetahuan manusia itu diperoleh melalui penalaran rasional yg abstrak namun diperoleh melalui pengalaman yg kongkrit.
2.      RASIONALISME
 rasionalisme yaitu suatu cara yg didasarkan pada suatu rasio. Pandangannya berpendapat bahwa rasio adalah sumber dan pangkal dari segala pengertian, dan rasiolah yang membawa orang pada kebenaran.

BAB II
METODE ILMIAH
2.1 MEMBEDAKAN BAGAIMANA CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG ILMIAH DENGAN YANG TIDAK ILMIAH
Membedakan cara memperoleh pengetahuan secara ilmiah dan tidak ilmiah.
Pengetahuan ilamiah adalah pengetahuan atau ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan memperoleh sesuai dengan realita yang berasal dari pikiran manusia secara ilmiah, yaitu dengan menggunakan metode ilmiah. Misalnya kumpulan data hasil observasi mengenai sesuatu hal (objek/lapangan). Sedangkan metode tidak ilmiah adalah ilmu pengetahuan yang dipeoleh dan dikembangkan secara sistemastik terhadap kemampuan diri manusia atau ide di alam pikiran manusia secara deduktif dan nduktif. Misalnya, bela diri, fisika,kimia dan sebagainya.
2.2 LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILMIAH
Ø  Langkah-langkah metode ilmiah:
1)      Perumusan masalah
Yang dimaksudkan dengan masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana tentang suatu objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2)      Penyusunan hipotesis
Merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan, materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
3)      Pengujian hipotesis
Merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakan fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
4)      Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasarkan atas penilaian atau melalui analisis dari fakta untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Hipotesis di terima bila fakta yang terkumpul itu mendukung hipotesis tersebut.



2.3 KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN METODE ILMIAH
Ø  Keunggulan metode ilmiah yaitu:

1.       Mencintai kebenaran yang objektif serta bersifat adil

2.      Keberanian ilmu yang absolute sehingga dapat dicari terus-menerus

3.      Mengurangi kepercayaan terhadap tahayul, astrologi, maupun peruntungan

Ø  Sedangkan keterbatasan metode ilmiah antara lain:

1.       Ketidak sanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan

2.       Membuat kesimpulan yang berkenaan dengan baik buruk atau sistem nilai

3.      Tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar